Konversi Faktor Penerimaan Audit Teknologi oleh Kantor Akuntan Publik di Indonesia Menggunakan Kerangka Kerja I-TOE
DOI:
https://doi.org/10.32877/eb.v1i1.10
Keywords:
Audit, Penerapan, Teknologi, TOE, Akuntan Publik
Abstract
Banyak bisnis sekarang beralih ke e-bisnis dan menerapkan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi. Fenomena ini telah berdampak pada profesi audit TI, audit laporan keuangan dan penelusuran dokumen sumber elektronik. Computer Assited Auditing Techniques and Tools (CAATTs) adalah teknologi audit yang memungkinkan audit TI dilakukan secara efisien, efektif, dan mengurangi waktu audit. Namun, sedikit yang diketahui tentang adopsi CAATTs oleh kantor akuntan publik. Makalah ini menyajikan paradigma baru Individual-Technology Organization Environment (I-TOE) untuk menyelidiki penerimaan CAATTs di kantor akuntan publik. Ada celah yang ada di literatur sebelumnya yang diterima dari hanya auditor individu. Pandangan dan tidak membahas masalah baik dari perspektif organisasi maupun individu. Akibatnya, makalah ini memberikan kontribusi untuk memperluas literatur dengan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara organisasi dan faktor individu dalam meramalkan adopsi dan investasi. Kombinasi Teori Mempersatukan Penerimaan dan Penggunaan Teknologi (UTAUT= Unified Theory of Acceptance and Use of Technology), dan kerangka Organisasi-Lingkungan Teknologi (TOE=Technology Organization Environment) digunakan sebagai teori yang mendasarinya. Selain ini, tulisan ini sesuai dengan variabel-variabel baru dari risiko teknologi, kecocokan tugas teknologi, kesiapan organisasi dan komitmen manajemen puncak. Kerangka I-TOE berkontribusi pada kantor akuntan publik profesional yang perlu mengukur penerimaan untuk kemajuan profesi audit. Studi eksperimental di masa depan dapat dilakukan untuk memberikan bukti dan secara empiris memvalidasi kerangka I-TOE pada area lainnya.