Diksi Lagu Pop Lawas di Wajahmu Kulihat Bulan oleh Rafika Duri dan Pop Modern Ular Berbisa oleh Hello
DIKSI LAGU POP LAWAS DI WAJAHMU KULIHAT BULAN OLEH RAFIKA DURI DAN POP MODERN ULAR BERBISA OLEH HELLO
DOI:
https://doi.org/10.32877/narasi.v1i3.1699
Keywords:
Pemilihan Kata, Diksi, Lagu, Lirik
Abstract
Bahasa adalah alat komunikasi utama dalam masyarakat, termasuk sebagai elemen penting dalam lagu. Dalam konteks lagu, bahasa digunakan dengan irama untuk menciptakan harmoni yang indah. Berbeda dari komunikasi sehari-hari, bahasa dalam lagu sering kali menggunakan diksi yang indah, penuh makna, dan tidak lazim, sehingga membutuhkan analisis lebih mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi variasi penggunaan bahasa dalam lagu, sekaligus membandingkan penggunaan diksi pada lagu pop lawas dan pop modern. Penelitian menemukan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam pemilihan kata atau diksi antara kedua jenis lagu. Pada lagu pop lawas seperti Di Wajahmu Kulihat Bulan oleh Rafika Duri, ditemukan 19 kata yang mengandung diksi menarik. Misalnya, penggunaan kata seperti bulan, dikau, hamba, dan insan untuk menyebutkan kata ganti orang, yang mencerminkan kehalusan dan keindahan bahasa pada masa itu. Sebaliknya, pada lagu pop modern seperti Ular Berbisa oleh Hello, ditemukan delapan diksi menarik yang lebih ekspresif dan metaforis. Kata-kata seperti ular berbisa, tergigit cinta, dan suka memangsa digunakan untuk menggambarkan perempuan yang berkhianat. Diksi ini lebih tajam dan emosional, mencerminkan gaya bahasa yang relevan dengan dinamika emosi pendengar modern. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lagu pop lawas cenderung menggunakan bahasa yang lembut dan puitis, sedangkan lagu pop modern lebih eksploratif dengan metafora yang intens dan emosional. Hal ini mencerminkan perubahan selera masyarakat dalam mengekspresikan perasaan melalui lagu.