Pengaruh Struktur Aset, Sales Growth, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang
DOI:
https://doi.org/10.32877/ef.v7i2.2384Keywords:
Kebijakan Hutang, Struktur Aset, Sales Growth, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan
Abstract
Pentingnya memahami faktor-faktor penentu kebijakan hutang dalam konteks sektor manufaktur di negara berkembang. Kehadiran dana yang cukup untuk mendukung operasinal bisnis suatu organisasi merupakan salah satu komponen kuncinya. Oleh karena itu, kebijakan hutang dapat menjadi sumber modal yang tepat untuk memperkuat keuangan suatu bisnis, sehingga tujuan dari riset ini yaitu menganalisis secara empiris terkait kebijakan utangnya terhadap struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, kemudian skala perusahaan di perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI periode 2021–2023. Riset ini menerapkan regresi linier berganda dengan teknik purposive sampling pada 276 data dari 92 entitas. Hasil uji t menunjukkan struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan (t = 1,667; p = 0,95), begitu pula pertumbuhan penjualan (t = 0,668; p = 0,504). Sebaliknya, ukuran perusahaan berkorelasi positif terhadap kebijakan utang (t = 4,536; p = 0,000). Uji F mengindikasikan ketiga variabel independen secara simultan memengaruhi kebijakan utang (p = 0,000 < 0,05). Implikasi riset ini, aset tetap sebaiknya tidak dijadikan agunan bila dana internal mencukupi, kemudian fluktuasi penjualan tahunan turut memengaruhi kemampuan pelunasan utang. Analisis mengungkapkan bahwa kebijakan hutang hanya dipengaruhi oleh ukuran perusahaan (p = 0,000) dengan R2 = 6,8%. Temuan ini dapat membantu manajer keuangan mempertimbangkan ukuran perusahaan dalam merancang struktur pembiayaan.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Inarotul Laily, Devi Permatasari, Lisa Kartikasari, Maya Indriastuti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.